Menurut Ketua Panitia Temu Pendekar, Nana Supriatna, dua ribu orang pendekar pencak silat dari berbagai perguruan se-Indonesia dan sejumlah negara menghadiri acara tersebut.
"Ini pertemuan yang kedua kalinya, karena yang pertama pada 2015 lalu dan masih di Bandung. Untuk tahun sekarang peserta yang hadir 36 perguruan nasional serta beberapa negara di Eropa dan Asia," kata Nana.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Belanda, Singapura, Thailand, Belgia, Perancis, Ukraina, Nepal, Jepang serta Timor Leste ikut bagian dari acara temu pendekar tersebut. Mereka menampilkan kebolehan seni beladiri yang khas diiringi musik kendang pencak tersebut.
Ketua Pembina Pencak Silat Indonesia, Edwin Sanjaya, menyebut acara ini sebagai upaya untuk melestarikan pencak silat yang merupakan budaya asli dari Indonesia. Terlebih saat ini pencak silat tengah diupayakan untuk menjadi warisan tidak benda dunia di Unesco.
"Selain sebagai silaturahmi, tentu pertemuan ini juga untuk membuktikan dan memperkuat bahwa pencak silat harus dilestarikan di tengah masuknya budaya asing," ujar Edwin di tempat yang sama.
Sebagai bukti keseriusan, beberapa waktu lalu diakui Edwin telah tampil di Perancis untuk mempersembahkan dan mendaftarkan pencak silat sebagai warisan budaya tidak benda dari Indonesia.
"Ini mimpi besar kita bersama, supaya tidak di ambil oleh negara lain," pungkasnya.
Acara tersebut pun dibuka langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Bahkan pria yang akrab disapa Emil itu sempat unjuk gigi seni beladiri tersebut di atas panggung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)