Kapolsek Sukmajaya AKP Supriyadi mengatakan, polisi akan terus menyelidiki penyebab runtuhnya atap sekolah tersebut. Menurut dia, atap yang ambruk ini masih tergolong baru. Sekolah ini baru direnovasi pada 2011.
"Bangunan sekolah ini merupakan bangunan SD Impres. Sudah sejak zaman Pak Harto (mantan Presiden RI Soeharto). Lalu tahun 2011 diadakan renovasi atapnya saja," kata Supriyadi kepada Metrotvnews.com, Jum'at (26/2/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Lokasi atap sekolah rubuh diberi garis polisi. Foto: Anindya Legia Putri.
Supriyadi yang telah meninjau lokasi menduga kejadian ini karena adanya kesalahan dalam proses renovasi lalu. Hal ini terlihat dari tiang baja ringan yang menyangga atap berdiri berjauhan.
Selain itu, tiang baja ringan yang digunakan untuk menyangga pun terlalu tipis dan ringkih. Dan, harus menopang genteng yang terbuat dari tanah liat.
"Bisa dikatakan, renovasi atap di tahun 2011 gagal pembangunannya. Karena itu, saya sarankan agar proses belajar sementara ini dipindahkan atau menumpang sekolah lain. Karena bangunan sampingnya yang tidak ambruk pun, saya lihat dindingnya banyak yang retak," jelas AKP Supriyadi.
Atap SDN Kalibaru 6 rubuh. Foto: Anindya Legia Putri
Saat ini, kata Supriyadi, penyelidikan penyebab runtuhnya atap sekolah ini telah dilimpahkan kepada Polres Depok.
Sementara itu, Wali Kota Depok Idris Abdul Somad memerintahkan Dinas Pendidikan Kota Depok untuk juga menindaklanjuti kejadian rubuhnya atap sekolah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AZF)
