Kepala KSOP Cirebon Rivolindo mengatakan penangkapan kapal tanker ini bermula dari adanya kecurigaan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Indramayu terhadap aktivitas Kapal Bizen Maru. UPP sudah mengawasi kapal itu selama dua bulan. Pada Kamis, 17 Maret, kapal tersebut sedang lego jangkar dan didekati petugas UPP Indramayu.
“Saat diperiksa mereka tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dan awak kapal tidak disijil (didaftarkan),” kata Rivolindo, Jumat (8/4/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kapal Bizen Maru ditangkap saat sedang memindahkan minyak mentah dari salah satu kapal tanker besar di perairan Indramayu. Selain nahkoda, delapan awak kapal berkapasitas 300 ton tersebut juga berhasil diamankan. Tidak ada warga negara asing dalam kapal itu.
Kapal itu sudah diamankan di Pelabuhan Cirebon dan sedang diajukan penyitaan kepada Pengadilan Cirebon.
Hiswan, 29, nahkoda Kapal Bizen Maru, mengakui jika kapal yang dinahkodainya sedang memindahkan minyak mentah dari kapan tanker di perairan Indramayu. Namun, ia tidak mengetahui minyak tersebut akan dibawa ke mana karena ia hanya diintruksikan mengambil.
Nahkoda kapal tersebut diduga melanggar UU Pelayaran dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
