Kepsek dan bagian Kesiswaan SMPN 1 Suranenggala saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan. (Metrotvnews.com/Ahmad Rofahan)
Kepsek dan bagian Kesiswaan SMPN 1 Suranenggala saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan. (Metrotvnews.com/Ahmad Rofahan) (Ahmad Rofahan)

Hadapi UN, Siswa SMP Pelaku Penganiayaan tak Kena Sanksi

pengeroyokan pelajar
Ahmad Rofahan • 05 April 2017 16:25
medcom.id, Cirebon: Pelajar Sekolah Menengah Pertama yang melakukan pengeroyokan terhadap pelajar sekolah lain di Cirebon terungkap. Kelima pelajar tersebut adalah IR, SU, WN, BM, AD. Pelajar yang semuanya berusia 16 tahun itu merupakan siswa SMPN 1 Suraneggala Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
 
Kepala SMPN 1 Suranenggala, Andriati, tak menampik kelima murid tersebut adalah siswa didiknya. Ia menuturkan, peristiwa pengeroyokan terjadi pada 29 Maret 2017 di Bendungan Karet Desa Bedulan Kabupaten Cirebon.
 
Pengeroyokan bermula adanya kecurigaan para pelaku kepada korban, yang dianggap sudah membelot dari kelompoknya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Korban, RO, dianggap berhianat, sampai akhirnya terjadi penganiayaan. Antara korban dan pelaku, sebenarnya teman baik,” kata Andriati di Cirebon, Rabu 5 April 2017.
 
Baca: Video Penganiayaan Pelajar SMP di Cirebon jadi Viral
 
Dalam video berdurasi 2 menit 12 detik tersebut, terlihat RO dianiaya oleh sejumlah pelaku dengan membabi buta. Sejumlah anggota tubuh RO, terutama kepala, menjadi sasaran. Video ini akhirnya menjadi viral, setelah satu pelaku, yaitu BM, mengunggahnya ke media sosial.
 
“Imbasnya, sekolah kami juga mendapatkan pandangan negatif dari masyarakat,” kata Andriati.
 
Sementara itu, bagian kesiswaan SMPN 1 Suranenggala, Didin Mauludin mengatakan, pihaknya mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada lima pelaku penganiayaan tersebut. Namun, menurutnya, sanksi itu tidak bisa diberikan saat ini. Karena, kelimanya akan menghadapi ujian nasional.
 
“Mereka semua kelas IX, jadi sedang menghadapi ujian nasional,” kata Didin.
 
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pihak sekolah sudah memanggil seluruh siswa dan orang tuanya. Pihak sekolah juga meminta kepada para orang tua, untuk memberikan perhatian khusus kepada putranya tersebut, apalagi saat ini menjelang ujian nasional.
 
“Kami sudah panggil orang tuanya untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Didin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif