"Inisialnya, YC," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus, Senin 27 Februari 2017.
Tak hanya KTP, di lokasi kejadian juga ditemukan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) motor Suzuki Smash berpelat nomor T yang diparkir beberapa meter dari lokasi meledaknya bom panci tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Diketahui YC sempat meminta rekannya yang di tangkap Densus 88 untuk dilepaskan, polisi sempat meminta pelaku menyerahkan diri namun pelaku tidak menanggapi akhirnya polisi mengambil tindakan tegas.
Sebelumnya, pelaku peledakan bom panci di Taman Pandawa sempat menguasai kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Bahkan, pelaku mengancam pegawai di kantor kelurahan dengan mengacungkan senjata tajam dan berteriak mencari pasukan Detasemen Khusus 88 antiteror.
"Ini logatnya seperti orang Jawa, dia teriak-teriak sambil bawa pisau," kata Dida, seorang pegawai Kelurahan Arjuna, Senin, 27 Februari 2017.
Menurut Dida, pelaku masuk ke kelurahan sekira pukul 09.00 WIB. Ia dikejar anak-anak sekolah usai melakukan pengeboman di Taman Pandawa.
"Dia (pelaku) dikejar-kejar anak SMA dekat sini. Dia masuk kelurahan untuk mencari tempat persembunyian," ungkap Dida.
Saat pelaku masuk, lanjut Dida, ada delapan orang pegawai kelurahan dan enam warga yang tengah duduk di meja pelayanan. Sejumlah warga mencoba menyelamatkan diri dengan masuk ke ruangan staf dan mengunci pintunya dari dalam.
"Saat (pelaku) terdesak, dia naik ke atas. Ada anggota polsek, tapi dilempar kursi. Saya langsung keluar dari meja pelayanan," jelasnya.
Dida menuturkan, pelaku mengenakan jaket yang sudah compang-camping. Selain itu, ada untaian kabel yang sempat dibawa pelaku.
"Kalau dari keterangan orang yang ngejar, dia bawa bom sebelumnya sambil bawa tas kecil," ucapnya.
Beruntung, pelaku berhasil dilumpuhkan tanpa ada korban jiwa dari warga. Saat ini, pelaku dipastikan tewas. Ia mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke RS Bhayangkara Polri Sartika Asih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)