"Kemarau panjang tahun ini membuat kekeringan lahan padi di Jawa Barat semakin meluas. Kondisi ini diharapkan tidak sampai mengganggu upaya mencapai target produksi 2015," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Jawa Barat, Dewi Sartika, di Bandung, Jumat (30/10/2015).
Ia mengatakan lahan yang mengalami puso di Jabar biasanya tidak memiliki irigasi teknis. Menurut dia, di beberapa daerah masih mengalami panen dan hal ini karena daerah tersebut mendapatkan pasokan air dari sistem irigasi teknis seperti di Kabupaten Subang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Walaupun lahan kekeringan terus meluas tapi kami menilai angkanya relatif kecil atau di bawah 10 persen dari total luas lahan sawah di Jabar yang mencapai 936 ribu hektare," kata dia.
Pihaknya memperkirakan total produksi tahun ini berada pada angka 11,6 juta ton. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan pencapaian optimal Jabar pada 2013 yang mencapai 12,08 juta ton karena pada tahun tersebut diwarnai hujan sepanjang tahun. "Namun, kami tetap optimis target produksi padi tidak akan terganggu," kata dia.
Menurut dia, musim kemarau panjang tahun ini dimanfaatkan untuk memperbaiki infrastruktur penunjang lahan sawah seperti irigasi dan sumur serapan. Hal tersebut diharapkan menjadi antisipasi yang baik menghadapi musim kemarau tahun depan.
BKP Jabar berharap pada 2016 produksi padi di Jabar akan melejit hingga kisaran 12,5 juta ton hingga 13 juta ton. "Tapi produktivitas padi di Jabar sangat tinggi, namun akan terus kami tingkatkan agar hasil produksi bisa jauh lebih optimal," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jawa Barat Diden Trisnandi mengharapkan hujan bisa segera datang, walaupun di beberapa daerah di Jabar sudah turun hujan dengan curah hujan yang belum maksimal.
BMKG memperkirakan musim hujan akan tiba sekitar November atau Desember ini. "Jika hujan turun maka luas lahan yang mengalami kekeringan akan berkurang," kata Diden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)