Candi yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga setempat pada tanggal 18 Agustus tahun 2002 lalu itu, kondisinya sudah tidak beraturan.
“Kini kondisi di lokasi Candi Bojong Menje tidak seperti saat ditemukan pada tahun 2002, atau bahkan pada tahun 2005 saat dijadikan cagar budaya. Kini di sekitar candi sudah dibangun benteng-benteng tinggi pabrik, sehingga lokasi ini semakin sempit,” ujar juru pelihara Candi Bojongmenje, Ahmad (63), saat disambangi Metrotvnews.com, Jumat (3/4/2015).
Ahmad menceritakan, penemuan candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke VII dan ditemukan di bawah kedalaman 1,3 meter itu, pada awal sangat disambut baik. Pemerintah, arkeolog dan juga sejarawan begitu semangat untuk melestarikan situs candi saat diresmikannya menjadi cagar budaya. Pemugaran hingga penyusunan batu-batu candi dikerjakan dengan semangat.
“Kini seakan tidak ada semangat lagi dari pemerintah untuk membenahi atau bahkan melestarikan candi bojongmenje. Kalaupun ada semangat dipastikan ada upaya untuk melakukan pemugaran kembali dan juga membebaskan lahan seluas 5 hektar yang kini sudah dibangun oleh pabrik-pabrik,” kata dia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pihak juru pelihara sudah berkali-kali melaporkannya kepada yang berwenang. Namun hingga saat ini nasib situs itu masih belum ada kejelasan.
“Sampai saat ini saya sebagai juru pelihara tidak tahu akan bagaimana dan seperti apa kelanjutan dari proses pelestarian cagar budaya situs Candi Bojongmenje ini. Apakah ini mau lanjut atau tidak? Hingga saat ini, yang bertanggung jawab belum ada, dan juga belum ada kepastian,”
Candi Bojongmenje dibangun dari batu andesit, diperkirakan berdenah dasar bujur sangkar dengan sisi sepanjang 6 m. Candi Bojongmenje merupakan situs sejarah yang sangat penting. Diperkirakan masih ada candi-candi lainnya di sekitar Candi Bojongmenje.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
