Data yang dihimpun dari kepolisian, identitas kelima korban, pasangan suami istri Lantono, 34, dan Fatma, 29. Lalu dua anak mereka, Marsya Laudya, 10, dan Alldryan Marcellino, 2, serta seorang keponakan, Tegar, 7.
Kepala Kepolisian Sektor Gunungsindur, Komisaris Polisi Agus Suyadi mengatakan, kelima jenazah ditemukan Sabtu 25 Juni dinihari sekitar pukul 03.00 WIB di lokasi berbeda-beda. Tiga korban anak-anak ditemukan di dalam kamar tidur. Sementara Lantono dan istrinya Fatma masing-masing ditemukan di ruang tamu dan kamar mandi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mereka ditemukan tidak bernyawa," kata Agus saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Minggu (26/6/2016).
Kecurigaan muncul saat kakak ipar korban, Anwar, hendak membangunkan Lamtono untuk mengurus Lele. Keduanya biasa mengurus penjualan lele untuk diantar ke pasar pada jam-jam tersebut.
Anwar memanggil Lamtono dan mengetuk-ngetuk jendela kamarnya. Lantaran tidak ada respons, Anwar bersama ibunda Lamtono, Wikimah, membuka jendela secara paksa.
"Pas dilihat yang dikamar sudah tidak sadar, begitupun dengan dua korban lainnya," kata dia.
Agus menuturkan, saat kejadian kondisi di sekitar Kampung Citeureup sedang mati lampu. Diduga, kelima korban meninggal karena gas monoksida dari genset sebagai tenaga penerangan, yang saat itu ditemukan dalam kondisi menyala.
"Diduga keracunan gas monoksida dari genset, terlebih ventilasi di rumahnya sangat minim," kata dia.
Untuk memastikan kondisinya, kelima korban dibawa ke RS Hermina Tangerang Selatan. Namun, nyawa para korban dipastikan tidak tertolong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)