Hampir di setiap sudut Kota Purwakarta memajang sate maranggi. Satu di antaranya Pujasera yang berlokasi di Jalan Taman Pahlawan. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyulap area itu menjadi surga sate maranggi.
Sate menggunakan bahan daging kambing atau sapi. Sebelum dibakar, daging direndam dalam campuran bumbu. Sehingga setelah dibakar, sate dapat langsung disantap tanpa bumbu tambahan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Di Pujasera Jalan Taman Pahlawan, pengunjung dapat memilih santapan sate maranggi dengan berbagai harga dan kelebihan. Aroma pembakaran daging tentu menggugah selera.

(Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mendatangi pedagang di Jalan KK Singawinata, Metrotv - Reza Sunarya)
Dedi mengakui sate maranggi merupakan andalan di Pujasera. Ia mengatakan Pujasera dibangun sebagai bentuk kepedulian pemerintah pada usaha kecil menengah dan mikro yang berbasis kuliner.
Ia membandingkan dengan Pujasera lain yang dibangun dengan biaya swasta. Namun lama kelamaan, biaya yang tinggi malah mencekik pedagang.
"Tujuan kami sebagai pemerintah hanya memfasilitasi pedagang akan memiliki mata pencaharian tetap. Mereka tidak perlu jauh berjalan mendorong gerobak makanan. Mereka kini cukup diam, biarkan konsumen yang mendatangi mereka," kata Dedi di Purwakarta.
Dedi pun menyampaikan pesan pada seluruh pedagang yang menghuni Pujasera untuk menjaga kebersihan. Area yang bersih akan mendatangkan manfaat bagi pedagang dan pengunjung.
Pengunjung pun akan lebih tertarik untuk menikmati sajian kuliner. Mereka juga dapat lebih lama nongkrong di Pujasera.

(Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berbincang dengan pedagang di Jalan KK Singawinata, Metrotv - Reza Sunarya)
"Ciri peradaban yang maju adalah kebersihan lingkungannya yang terjaga. Pengunjung akan betah untuk hang out bareng di sini," kata Dedi di depan seluruh pedagang.
Bukan hanya itu, Pemkab Purwakarta juga mendirikan Pujasera lain di area Srikandi. Kawasan itu menampung pedagang sate maranggi yang semula berjualan di pinggir Jalan Taman Pahlawan. Namun mereka dipindah agar kawasan di Jalan Taman Pahlawan tak semakin macet.
Pusat kuliner lain di Purwakarta yaitu di Jalan KK Singawinata. Selain sate maranggi, pengunjung dapat menikmati kuliner lain seperti bakso dan nasi goreng.
Rohimah, pedagang di Jalan KK Singawinata, mengaku bersyukur dengan kepedulian Pemkab Purwakarta. Ia pun tak lagi khawatir diusir Satuan Polisi Pamong Praja.
"Setiap kami berdagang di pinggir jalan pasti diusir oleh Satpol PP. Kalau sudah di sini, mana berani mereka mengusir?" kata Rohimah.
Purwakarta juga memiliki 'Kampoeng Maranggi' di beberapa area. Satu di antaranya di depan pintu masuk Taman Air Mancur Sri Baduga. Pemkab menyediakan 40 tempat bagi pedagang di area itu.
Area lain yaitu di halaman Stasiun Kereta Api Plered. Uniknya, Pemerintah Kabupaten Purwakarta menggratiskan biaya pedagang di area tersebut.
Jadi bila berkunjung ke Purwakarta dan berminat menikmati sate maranggi, tentu tak susah untuk menemukannya, kan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)