Ibu Wali Kota Bandung menerima liontin pancawarna asal Garut yang menjadi suvenir KAA, Metrotvnews.com/Roni Kurniawan
Ibu Wali Kota Bandung menerima liontin pancawarna asal Garut yang menjadi suvenir KAA, Metrotvnews.com/Roni Kurniawan (Roni Kurniawan)

192 Liontin Pancawarna asal Garut Diserahkan sebagai Suvenir KAA

konferensi asia afrika
Roni Kurniawan • 22 April 2015 18:32
medcom.id, Bandung: Koperasi Lasminingrat Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyerahkan 192 liontin dengan batu akik jenis pancawarna kepada Ibu Wali Kota Bandung, Atalia Kamil. Liontin itu akan menjadi suvenir bagi para tamu negara dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 24 April nanti.
 
Menurut Yudi selaku Ketua Koperasi Lasminingrat, sebanyak 60 kilogram bongkahan batu akik diolah untuk menjadi pancawarna. Proses pembuatannya memakan waktu 10 hari. Liontin-liontin itu oun sudah mendapat sertifikasi untuk dibawa para tamu negara.
 
"Kami kemarin, minggu yang lalu, memulai proses belahan batu tersebut, setelah itu kami masuk ke proses pengepingan kemudian masuk ke proses pengistralan. Dan alhamdulillah itu bisa diselesaikan selama 7 hari, ada pun proses pengikatan selama tiga hari dan juga pengemasan dan sertifikatan. Jadi total pembuatan selama 10 hari," ujar Yudi kepawa awak media di Graha Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/4/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


192 Liontin Pancawarna asal Garut Diserahkan sebagai Suvenir KAA
(Liontin batu akik pancawarna asal Garut menjadi suvenir KAA, Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan)
 
Ia pun mengungkapkan dalam proses pembuatan liontin tersebut melibatkan 10 orang pekerja asal Garut yang sudah teruji keahliannya. Sementara itu, untuk tali kalungnya diakui Yudi terbuat dari kulit domba. Karena menurutnya Garut tidak pernah lepas dan selalu identik dengan domba.
 
"Kami melibatkan 10 pekerja untuk proses pengerjaan dimulai dari bongkahan hingga selesai berbentuk liontin sebanyak 192. Liontin itu diikat yang tebuat dari kulit domba. Kenapa talinya terbuat dari bulu domba? Karena Garut sudah terkenal Domba," lanjutnya.
 
Ketika disinggung mengenai uang yang digelontorkan untuk pembuatan liontin dengan ukurang diameter 3,5 sentimeter dan ketebalan 8 sentimeter itu, kata Yudi, menghabiskan dana kurang lebih Rp500 juta. Ia pun mengaku membuat liontin tersebut secara sukarela dari koperasi yang dipimpinnya dengan harapan dapat mengangkat nama Garut ke negara-negara Asia dan Afrika.
 
"Dana yang dikeluarkan totalnya kurang lebih Rp400 juta sampai dengan Rp500 juta. Untuk murni dari kami. Karena ini sifatnya partisipasi dan juga mudah-mudahan dengan liontin pancawarna ini Garut lebih dikenal di negara-negara lain," tuturnya.
 
Liontin dari batu akik jenis pancawarna itu merupakan salah satu bagian suvenir yang akan diberikan Pemkot Bandung kepada para tamu negara peserta acara puncak peringatan KAA pada Jumat lusa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif