Dedi Sukmayadi, 52, selaku Pranata Laboratorium Pendidikan dari Institute Teknologi Bandung (ITB) sedang memasang Gravity Meter di salah satu ruangan di area Observatorium Bosscha, Lembang, Selasa (8/3/2017). MTVN/Roni Kurniawan.
Dedi Sukmayadi, 52, selaku Pranata Laboratorium Pendidikan dari Institute Teknologi Bandung (ITB) sedang memasang Gravity Meter di salah satu ruangan di area Observatorium Bosscha, Lembang, Selasa (8/3/2017). MTVN/Roni Kurniawan. (Roni Kurniawan)

Selain Teleskop, Bosscha Pasang Alat Tinjau Gravitasi Bumi

gerhana matahari total
Roni Kurniawan • 08 Maret 2016 13:43
medcom.id, Bandung: Menjelang fenomena alam gerhana matahari total (GMT) yang jatuh pada Rabu 9 Maret, Observatorium Bosscha terus memantapkan upaya pemantauan langsung. Selain menggunakan tiga teleskop berdiameter 20 sentimeter, Bosscha mengamati efek dari GMT dengan menggunakan alat geo magnet dan gravity meter.
 
"Ada dua jenis alat masing-masing dua untuk meninjau gravitasi bumi akibat gerhana matahari besok," ujar Dedi Sukmayadi, 52, pranata Laboratorium Pendidikan dari Institute Teknologi Bandung (ITB) kepada Metrotvnews.com di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/3/2016).
 
Menurut Dedi, dua jenis alat tersebut mempunyai fungsi masing-masing. Geo magnet, lanjut Dedi, untuk mengecek magnet bumi efek dari GMT. Alat diletakkan pada posisi aman dari gangguan medan magnet seperti sinyal telepon seluler, ikat pinggang yang terbuat dari kepingan besi dan sejenisnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Geo magnet akan di pasang di dua tempat yang berbeda, satu di dekat pos depan dan satu lagi di dekat teleskop utama. Tapi posisinya yang aman dari medan magnet," tutur Dedi.
 
Hal serupa pun dilakukan saat meletakkan gravity meter yakni ditempat bersembunyi yang terhindar dari getaran kencang seperti kendaraan. Pasalnya, jika terkena getaran akan menganggu proses peninjauan gravitasi bumi akibat dari GMT.
 
"Kita sengaja cari ruangan yang sepi, jauh dari kendaraan yang melintasi," imbuhnya.
 
Kedua jenis alat tersebut guna memonitor perubahan yang terjadi terhadap perputaran bumi akibat dari GMT. Perubahan itu bisa berdampak kepada perubahan iklim serta suhu udara. Namun diakui Dedi, untuk mengetahui hasil tinjauan dari kedua alat tersebut membutuhkan waktu selama sepekan.
 
"Nanti kita bisa lihat setelah hasilnya keluar dalan satu minggu, apakah ada perubahan atau tidak. Karena kalau ada perubahan, nanti bulatan yang ada di alat tersebut akan ada benjolannya," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(OGI)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif