"Bisa dicek sendiri, untuk (banjir) surut hanya membutuhkan waktu 15 menit saja," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (PUPESDM) Budi Rahardjo di kantornya, Jalan Brigjen Dharsono, Sunyaragi, Kesambi, Cirebon, Jawa Barat, Kamis, 2 Maret 2017.
Budi menjelaskan, sebelumnya membutuhkan waktu dua jam agar air genangan hujan surut. Menurutnya, Kota Cirebon tidak lagi banjir setelah dilakukan berbagai perbaikan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau banjir tidak ada, kalau genangan iya. Tapi, tidak lama," kata Budi.
Keberhasilan tersebut, lanjut Budi, tidak terlepas dari usaha normalisasi sejumlah drainase yang dilakukan Dinas PUPESDM dan juga tim saber sampah. Tim saber sampah ini fokus pada sampah di drainase dan sungai.
"Kita ada tim saber sampah untuk mengantisipasi penyumbatan drainase dan sungai," kata Budi.
Pernyataan Budi dibenarkan Dedi, penjual minuman di depan Kampus Unswagati Cirebon. Dedi yang sudah berjualan selama enam tahun itu mengisahkan, banjir setinggi satu meter pernah menerjang termpatnya berjualan sebelum ada perbaikan drainase.
"Tapi, sekarang (banjir) cuma sampe trotoar aja," kata Dedi.
Dedi memaklumi jika wilayahnya menjadi langganan genangan air di Cirebon. Sebab, lokasinya lebih rendah dibandingkan lokasi di sekelilingnya.
"Tapi, surutnya cepat. Kalau hujannya nggak begitu deras, langsung surut dalam waktu 15 menit," kata Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)