"Penderita HIV dan AIDS didominasi remaja atau usia produktif dan ibu rumah tangga (IRT)," kata Ketua KPA Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Kamis.
Masih tingginya angka penularannya, pihaknya berupaya melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya HIV AIDS, termasuk cara pencegahan dan penanggulangannya mulai dari kalangan pelajar hingga masyarakat umum.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain sosialisasi, pihaknya juga melakukan imbauan langsung kepada berbagai lapisan masyarakat Kota Sukabumi agar melakukan tes HIV-AIDS atau voluntary counseling test (VCT) untuk mengetahui sejak dini tentang status kesehatannya.
Baca: KPA Temukan 66 Kasus HIV di Sukabumi
Warga pun tidak perlu takut melakukan VCT ini karena yang positif terinfeksi jati dirinya akan dirahasiakan serta ditangani dan diobati, mulai tingkat puskesmas hingga tingkat rumah sakit.
"Salah satu upaya pencegahan yang optimal, yakni berperilaku hidup sehat dan bersih, serta menghindari seks bebas dan penyalahgunaan narkoba," tambahnya.
Baca, PBB: AIDS Renggut Satu Juta Jiwa pada 2016
Fahmi yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi juga membentuk warga peduli AIDS (WPA) mulai tingkat kelurahan dan kader kampus oeduli AIDS.
Tujuan dibentuknya relawan tersebut untuk mempermudah penjangkauan dan sosialisasi sekaligus pencegahan penularan HIV. Dan ditargetkan pada 2020 tidak ada lagi warga yang terjangkit HIV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)