Ketika dimintai tanggapan soal ini, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku belum tahu duduk persoalan. Dia mengelak ketika dimintai komentar ihwal penutupan dermaga di Pelabuhan Cirebon.
“Saya belum mengetahuinya, nanti saya cari tahu dulu masalah itu. Kalau belum tahu masalahnya, lalu saya berkomentar nanti salah. Bahaya kan,” kata Aher usai menghadiri Festival Kopi, di salah satu mal di Kota Bandung, Jumat (19/11/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Dermaga Batu Bara Cirebon, Polusi Udara Vs Ancaman PHK Ribuan Pekerja
Padahal, pejabat di bawah Aher, yakni Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis justru yang memberi rekomendasi penutupan. Azis berpedoman, aktivitas bongkar muat itu mengakibatkan polusi. Sehingga, banyak warga protes.
“Kalau tidak ada masalah, tidak mungkin kami merekomendasikan penutupan,” kata Azis.
Atas rekomendasi itu, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Cirebon menutup dua dari tiga dermaga yang digunakan untuk bongkar muat batu bara.
"Tadinya ada Dermaga Pelita, Linggarjati, dan Muara Jati. Sekarang Dermaga Pelita dan Linggarjati kita tutup," kata Asisten General Manager Pengendalian Kinerja dan Port Facility Security Officer (PFSO) Iman Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)