Seremoni penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan pimpinan kedua lembaga di Aula Seminar Gedung Widya Satwaloka Komplek Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu 5 April 2. MoU akan ditindak lanjuti dengan serangkaian kesepakatan teknis antara kedua lembaga.
Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain, mengatakan nota kesepahaman akan diimplementasikan selama empat tahun ke depan. Kerjasama fokus pada beberapa bidang, di antaranya bidang Ilmu kelautan, perubahan iklim dan manajemen risiko, keanekaragaman hayati, serta pemanfaatan berkelanjutan serta ilmu sosial dan kemanusiaan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kita ingin mengetahui lebih dalam dari data yang mungkin hanya bisa diperoleh dengan menggunakan teknologi yang lebih maju atau tinggi. Bisa saja teknologi itu belum kita miliki, karenanya kita perlu kerjasama sehingga pengetahuan yang dihasikan lebih lengkap," ujar Iskandar usai seremoni penandatanganan MoU.
Melalui kerjasama ini, kata Iskandar, peneliti dari kedua negara dapat bertukar pengetahuan dan pemanfaatan teknologi penelitian. Kedua negara berada dalam posisi sejajar, saling memberi kontribusi dalam penelitian bersama nanti.
Kerjasama ini juga menjadi salah satu solusi, agar peneliti LIPI dapat lebih banyak meneliti keanekaragaman hayati di Indonesia. Pasalnya penelitian LIPI belum berjalan optimal, terkendala masalah anggaran dari APBN yang terbatas.
"Kalau kita hitung dengan anggaran yang ada, eksplorasi itu program yang tak ada ujungnya tapi rendah upaya. Kita melakukan kerjasama karena karena dananya terbatas, sementara biaya yang dibutuhkan sangat besar," tutur Iskandar.
Sementara itu, Presiden IRD Jean Paul Moatti menilai Indonesia merupakan salah satu kawasan paling penting di dunia dalam keanekaragaman hayati. Ia pun mencatat, kerjasama penelitian antara LIPI dan IRD pada 2012-2015 menunjuan hasil positif.
"Kolaborasi ini merupakan tingkat tinggi. Jurnal yang dipublikasikan bersama antara LIPI dan IRD menjadi jurnal penelitian terbaik di dunia," tutur Jean.
Pada kerjasama sebelumnya (2012-2015), IRD mengeluarkan dana sekitar 1 Juta Euro yang digunakan para penelitinya selama menjalani penelitian bersama LIPI. Saat itu, kerjasama diimplementasikan dengan ekspedisi Lengguru di Papua, penelitian spesies plankton, dan inventarisari ikan air tawar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)