Lurah Kebon Jeruk Cecep Rusmana mengatakan Pemkot sedianya menjadikan kawasan itu sebagai pusat jual beli emas. Tapi, rencana itu terkendala pembebasan lahan. Sebagian besar warga Saritem memiliki hak guna bangunan berikut hak tanah.
Cecep pun mensinyalir warga menetapkan harga jual tinggi untuk meninggalkan kawasan tersebut. Itu yang membuat Pemkot kesulitan merealisasikan rencana.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Banyak yang enggak mau jual tanahnya, kalau ada yang jual juga harganya akan mahal," ujar Cecep saat ditemui di kantornya, Jalan Babatan, Bandung, Senin (22/2/2016).
Cecep mengatakan, sebagian lahan kosong yang berada di kawasan tersebut akan menjadi ruang terbuka hijau (RTH) dan Rusunawa.
"Tapi semua itu masih sebatas rencana, lahan yang kosong juga belum berubah bentuk. Apalagi lokasi bangunan yang dibebaskan Pemkot Bandung juga tidak beraturan, jadi susah mau ditatanya," pungkasnya.
Rencana Pemkot memberikan modal untuk warga Saritem membuka usaha baru pun belum terealisasi.
Sementara itu Wali Kota Ridwan Kamil atau Emil mengatakan penggelontoran dana untuk pembuatan pasar dan industri emas tertunda. Alasannya, investor yang berminat membuka lahan usaha di Saritem masih melakukan ekspansi bisnis di wilayah lain.
Soal pemberian modal kepada warga Saritem, Emil mengaku telah menawarkan kredit melati. Tapi ia masih belum mendapat informasi seberapa banyak warga Saritem yang memanfaatkan fasilitas itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)