Pada Kamis 22 Oktober, tinggi muka air waduk berada pada elevasi 89,4 meter di atas permulaan laut (DPL). Bila terus menyusut ke elevasi 87,5 meter DPL, air waduk mengalami kondisi krisis. Ancaman itu bisa saja terjadi bila hujan tak kunjung turun hingga November mendatang.
"Ketinggian air di waduk jatiluhur terus menurun pada saat ini berada pada elevasi 89,4 meter DPL," kata Direktur Pengelola PJT II Harri M Sungguh.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk mengamankan cadangan air, kata Harri, pihaknya membagi air ke tarum barat maupun timur. Sehingga kekeringan air waduk dapat diantisipasi.
Kondisi itu berdampak pada pembangkit listrik tenaga air. Hanya 3 dari enam turbin yang beroperasi dan mengalirkan listrik.
"Turbin yang beroperasi saat ini tinggal 3 dari 6 turbin, kami sesuaikan dengan kebutuhan air di bagian hilir," tegas Harri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)