Sertu Aang merupakan salah satu dari empat anggota Depo Pemeliharaan 70 Satuan Pemeliharaan 71 Pangkalan Udara Sulaiman, Bandung, yang tewas dalam peristiwa jatuhnya pesawat Hercules C-130, di Medan, Selasa 30 Juni.
Hasil pantauan Metrotvnews.com di rumah duka, isak tangis nyaring terdengar saat ada warga dan sanak saudara yang baru tiba memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Warga pun berdesakan untuk bisa melihat jenazah almarhum lebih dekat yang sudah terbungkus di dalam peti.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Almarhum sendiri di mata para tetangga merupakan sosok yang baik dan mudah bergaul. Selain itu, komunikasi dengan warga setempatnya diakui para tetangga sangat bagus. Bahkan, sebelum berangkat melaksanakan tugas ke Pangkal Pinang, almarhum sempat ditawari menjadi ketua DKM masjid di dekat kediamannya.
"Almarhum orangnya baik, malahan waktu mau berangkat titip anaknya abis tarawih kepada tetangga di sini. Komunikasi dengan warga di sini juga bagus. Jika ada acara atau kegiatan selalu aktif. Sebelum pergi pas hari Senin, almarhum sempat ditawari untuk jadi ketua DKM Masjid Al Mumin karena kita lihat almarhum sosok yang bertanggung jawab," ujar Asep, 48, salah satu tetangga almarhum.
Hal senada pun diungkapkan Iwan, 62. Diakuinya, saat ini sulit mencari sosok seperti almarhum yang begitu ramah terhadap tetangga dan warga sekitar. "Kita merasa kehilangan almarhum. Karena beliau sangat baik dan ramah. Pokoknya sulit cari lagi sosok seperti beliau di sini," tutur Iwan.
Almarhum Sertu Aang Subarya meninggalkan istri Daliah serta tiga anak Arid Gustiawan, 18, Nisa Karnia Barkah, 14, dan Dadan Ramdani, 9. Sementara itu, rencananya jenazah almarhum Sertu Aang Subarya akan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga Campaka yang masih satu wilayah dengan rumah duka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)