Keluarga menolak jika sosok Aldi ditayangkan dalam pemberitaan media massa. Nenek korban, Wati, tidak bercerita banyak ketika ditanya perkembangan kondisi Aldi. Ia mengatakan keluarga was-was Aldi menjadi target teroris jika fotonya disebar di pemberitaan.
"Sekarang Aldi tidak bisa ditemui. Harus istirahat," kata Wati di rumah kontrakannya di Desa Cilebut Timur RT 2/8 Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/01/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Wati meminta wartawan untuk meminta izin terlebih dahulu kepada seseorang, yang ia sendiri tidak terlalu mengenalnya. Jika tidak diizinkan orang tersebut, keluarga tidak memperkenankan Aldi untuk diliput. "Minta izin dulu aja, Mas, ini nomornya. Katanya tokoh pemuda di Bogor," kata dia.
Informasi yang dihimpun, Aldi tinggal di Desa Cilebut Timur bersama kakek, nenek, dan bibinya. Aldi sudah tinggal di tempat tersebut selama tujuh bulan.
Aldi bekerja melalui yayasan penyalur tenaga pengaman dan baru ditugaskan di Starbucks Sarinah selama dua minggu. Ia mengalami gangguan pendengaran karena dentuman bom yang cukup kencang. "Senin depan, Aldi harus datang ke RS Abdi Waluyo lagi untuk rawat jalan," kata Wati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)