"Kita belum bisa memastikan mengenai masalah ini, kalau warga merasa curiga soal perempuan lesbi, mungkin saja," ungkap Dadan saat ditemui di kantornya, Rabu (27/1/2016)).
Ia meminta warga berhati-hati. Sehingga, kemunculan spanduk tak memicu kesalahpahaman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pada Senin malam 25 Januari 2016, kata Dadan, petugas kantor kecamatan bersama anggota Polri dan TNI menggelar oeprasi yustisi di Kelurahan Gempol Sari. Beberapa anggota Front Pembela Islam turut memantau kegiatan tersebut.
Saat itu, petugas menemukan beberapa pria dan perempuan dalam satu kamar. Namun, Dadan menegaskan tak bisa mengambil kesimpulan apakah orang-orang itu penyuka sesama jenis, homo ataupun lesbi.
"Sekarang misalnya di satu kamar ada dua hingga empat pria atau perempuan masing-masing sekamar, bukan menjadi ukuran mereka itu homo atau lesbi," ungkap Dadan.
Namun pihaknya tetap menanggapi keluhan warga mengenai hal tersebut. Dadan akan menggelar pertemuan dengan FPI dan warga setempat untuk menjaga kondusifitas wilayah Bandung Kulon.
"Jika warga menemukan perbuatan menyimpang di daerahnya cepat berkoordinasi dengan aparat kepolisian terutama pihak kepolisian, jangan main hakim sendiri ini negara hukum," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)