Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Susatyo Triwilopo mengatakan, PIN dilakukan untuk menekan jumlah penderita polio. Meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan Kota Bandung bebas polio, penyebaran virus tetap harus diwaspadai.
"Tahun 2014 kami sudah dinyatakan bebas polio, karena angka keberhasilan pemberantasan polio di Bandung sudah mencapai 97 persen," kata Susatyo Triwilopo, di Kantor Pemerintah Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Rabu (17/2/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dinkes Kota Bandung menargetkan pekan imunisasi tahun ini diikuti 95 persen balita. "Harapan saya tentu bisa mencapai 100 persen. Apalagi dilihat dari antusiasme warga Bandung dan semua pihak yang terlibat. Saya optimistis," kata dia.
Ia menuturkan, orangtua balita tidak perlu khawatir jika setelah diberikan vaksin polio timbul gejala panas. Hal itu merupakan reaksi wajar karena di dalam tubuh anak itu sedang memproduksi antibodi.
"Karena imunisasi itu kan menyebabkan virus menjadi lemah, bahkan mati. Otomatis akan terjadi reaksi di dalam tubuh kita. Kecuali kalau demamnya tinggi, baru perlu penanganan lebih lanjut," imbuh dia.
Ia menambahkan, PIN ini tak hanya diselenggarakan di posyandu dan puskesmas. "Kami akan lakukan di rumah sakit, pusat perbelanjaan, bandara, terminal, pasar, hingga taman bermain," kata dia.
Untuk mengakomodasi kegiatan ini, Dinkes Kota Bandung dan penyelenggara PIN Polio bergerak menggunakan mobil dan motor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
