Sebanyak lima rukun tangga (RT) terdiri dari RW 06 dan RW 17 rela mengantre setiap hari untuk mendapatkan kesempatan mandi, mencuci piring, dan mencuci pakaian. Rahmat Sumarna, ketua RT 04/14, mengatakan sejak kemarau tiba beberapa bulan lalu, MCK tersebut menjadi andalan ratusan warga.
"Memang dari dulu warga sering mandi di sini (MCK), tapi enggak sebanyak sekarang. Warga di sini rata-rata masih pakai sumur, ada juga yang pakai air ledeng (PDAM), tapi seringnya mati," ujar Rahmat ditemui di sekitar MCK, Jalan Linggawastu, Gang Pangumbahan 2 RT 04/17, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Sabtu (19/9/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Diakuinya, warga sering mengantre untuk menggunakan MCK pada pagi dan sore hari. Tempat berukuran 3x4 meter itu terbagi menjadi dua bagian yang diperuntukkan bagi pria dan wanita. MCK wanita biasa digunakan mandi secara bersamaan lebih dari empat orang.

(Tempat MCK laki-laki)
"Ya, yang bagian perempuan itu biasanya suka mandi barengan. Kurang lebih biasanya mereka empat orang mandi bareng. Beda sama yang bagian laki-laki. Karena ukurannya hanya 1x2 meter, jadi hanya bisa masuk satu orang," tuturnya.
Rahmat mengatakan pemerintah Kota Bandung belum memberi bantuan atas kondisi ini. "Belum ada sih bantuan dari pemerintah. Hanya dari donatur masjid. Ya, bantuan untuk menambal yang bocor-bocor terus juga mengecat. Paling itu aja," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)