"Insha Allah tidak ada korban dari Jabar, sebab jalur 204 (terowongan Mina) itu bukan jalur jemaah asal Indonesia. Hal ini persis dengan keterangan kepala daker (daerah kerja) Mekkah yang mengatakan jalan tersebut bukan jalur jemaah Indonesia," kata Ahmad Heryawan Aher, kepada Media Indonesia melalui BlackBerry Messenger (BBM), Kamis (24/9/2015).
Meski demikian, Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, mengatakan, saat ini belum memungkinkan untuk memperoleh data akhir korban tragedi Mina 2015. Sebab, jemaah haji asal Indonesia berada di sejumlah tempat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Aher, mengatakan, saat tragedi memang cuaca di lokasi sangat panas mencapai 43 derajat celcius. Dari maktab 69 atau perkemahan Indonesia, lanjut Aher, dirinya melihat di Jalan 204 terowongan Mina, ada desak-desakan jemaah yang sangat luar biasa saat akan menuju tempat melempar jumrah.
"Kami pun kaget luar biasa ketika mendengar di Jalan 204 terjadi korban yang mencapai ratusan. Kemungkinan mereka kelelahan karena kekurangan air sehingga banyak yang jatuh dan terinjak-injak," ujar Aher.
Sementara itu, Aher mengatakan, rombongannya telah melaksanakan lempar Jumrah pada pukul 5.30 waktu Arab Saudi. Kegiatan dalam rangkaian ibadah haji itu ia lakukan usai salat Subuh.
"Kami subuh sudah ke sana atau sebelum kejadian. Alhamdulillah kami selamat," ujar dia.
Aher bersama istri Netty Heryawan, melaksanakan ibadah haji sejak 14 September. Orang nomor satu di Jawa Barat ini rencananya akan kembali ke Tanah Air pada 5 Oktober 2015. (SB)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
