Satu dari warga Korea yang diperiksa Kantor Imigrasi Bandung, 18 Maret 2015, Metrotvnews.com/ Jaenal Mutakin
Satu dari warga Korea yang diperiksa Kantor Imigrasi Bandung, 18 Maret 2015, Metrotvnews.com/ Jaenal Mutakin (Jaenal Mutakin)

Saat Hadapi Warga Korea, Petugas Imigrasi: Rompi Saya Ditarik

imigran
Jaenal Mutakin • 18 Maret 2015 15:49
medcom.id, Bandung: "Rompi saya ditarik. Padahal saya pakai seragam." Demikian dituturkan Asep Ridwan, Staf Seksi Pengawas dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Bandung, Jawa Barat, saat berhadapan dengan dua warga Korea di sebuah apartemen di Jalan Surya Sumantri.
 
"Mungkin dia tidak terima karena saya tanya-tanya, emosi," kisah Asep kepada Metrotvnews.com di Kantor Imigrasi Bandung, Jalan Untung Surapati, Rabu (18/3/2015).
 
Asep bercerita peristiwa itu bermula saat ia dan seorang rekannya, Irfan Purnawan, mendapat tugas untuk mengecek permohonan izin tinggal dua warga Korea di Bandung, kemarin.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Asep dan Irfan pun mendatangi sebuah apartemen di Jalan Surya Sumantri Nomor 91. Di apartemen itu, dua warga Korea tersebut bekerja sebagai koki untuk PT Newfood Internasional yang bergerak di bidang kuliner.
 
"Saya bermaksud menanyakan nama pimpinan perusahaan Heri Hermawan soal sponsor tinggal dua warga Korea," kisah Asep.
 
Mereka sedianya hendak menanyakan soal permohonan yang diajukan Newfood kepada Direktorat Jenderal Imigrasi soal sponsor tinggal dua warga Korea. Namun mereka tak bertemu dengan Heri. Staf perusahaan itu pun mengaku tak tahu menahu soal permohonan tersebut.
 
Tak lama kemudian, dua warga Korea mendatangi Asep dan Irfan. Tiba-tiba, satu dari dua warga Korea itu berkata tak sopan. Kemudian pria itu menarik rompi yang dikenakan Asep.
 
"Saya akan telepon ketua," kata pria itu dengan bahasa Indonesia. Namun, ia tak menjelaskan siapa ketua yang dimaksud.
 
Adu mulut terjadi antara Asep dan Irfan dengan dua warga Korea itu. Padahal, Asep telah menjelaskan dirinya hendak menemui Heri untuk menanyakan izin tinggal dua warga Korea. Asep dan Irfan pun tak bisa keluar dari apartemen karena dihalangi.
 
Hingga akhirnya, kurang lebih 30 menit kemudian, suasana mereda. Asep dan Irfan pun memutuskan untuk meninggalkan lokasi.
 
Kemudian pada Rabu 18 Maret, Asep bersama sejumlah petugas imigrasi mendatangi lokasi. Mereka membawa surat perintah pengawasan orang asing.
 
Saat petugas meminta paspor keduanya, warga Korea itu kembali meradang. "Kenapa saya harus kasih paspor ke bapak," tanya pria tersebut dengan nada kasar.
 
Setelah dijelaskan, dua warga Korea itu melunak. Mereka kemudian digiring ke Kantor Imigrasi untuk proses lebih lanjut.
 
Aspe mengatakan kedua warga Korea itu tinggal di Bandung atas sponsor PT QNZ Internasional. Sementara keduanya bekerja di Newfood. Lalu Newfood mengajukan permohonan pengalihan sponsor keduanya ke Dirjen Imigrasi via online.
 
Hingga berita ini dimuat, keduanya masih dalam proses pemeriksaan di Kantor Imigrasi. Sementara Heri sebagai pemilik Newfood belum tampak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif