Perjuangan mendapatkan tiket mudik dirasakan oleh M Taufik, warga Astanajapura Cirebon, Jawa Barat. Walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB, dia sudah bersiap di depan laptop untuk mengakses laman pemesanan tiket kereta api.
Berbagai cara dilakukan untuk bisa menahan kantuk dan juga bosan yang melanda. Sebelum memulai perburuan tiket, dia tidak lupa memeriksa kuota internet.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Film action dia pilih untuk menemani malam panjangnya. Sesekali, pria 25 tahun itu tak lupa memantau penunjuk waktu yang berada di sudut sebelah kanan layar laptop. Menunggu dua jam menuju pukul 00.00 seolah terasa berat. Tangannya cekatan bergerak dan menyeduh kopi sebagai amunisi mata yang sudah mulai redup.
“Malam itu, apapun saya lakukan agar tetap bangun,” kata Taufik.
Sebenarnya, tiket mudik ini bukan untuknya. Dia membeli tiket untuk sang kekasih yang sedang bekerja di Jakarta.
Tahun lalu, kekasihnya mengalami perjalanan yang cukup lama dari Jakarta menuju Cirebon dengan menggunakan bus. Kemacetan harus dilaluinya mulai dari Tol Cikampek hingga jalur pantura. Faktor inilah yang membuat Taufik berusaha untuk mendapatkan tiket kereta untuk mudik.
Waktu menunjukkan pukul 23.57 WIB, 8 April, jemari Taufik mulai memasukkan deretan huruf yang menyusun nama sebuah website untuk reservasi tiket kereta api. Senyumnya masih terlihat lebar, karena website tersebut masih bisa diakses dengan mudah.
Namun, saat waktu menunjukkan pukul 00.03 WIB, laman itu tidak bisa diakses. Dia pun mencoba masukkan alamat laman reservasi lainnya. Ada enam situs reservasi yang dia coba. Namun hasilnya juga sama, tidak bisa diakses.
Sampai akhirnya, dia bisa mengakses sebuah laman. Dia pun mencari tiket jurusan Stasiun Pasar Senen-Stasiun Cirebon Prujakan untuk 15 Juli.
Harapannya kembali musnah, karena saat tulisan "pesan" di klik, situs bermasalah. Terlintas olehnya untuk mencoba mengakses melalui aplikasi android. Namun, perjuangannya sia-sia. Aplikasinya bermasalah.
“Semua situs dan aplikasi sudah saya coba semua, saya juga menggunakan saran dari akun media sosial milik PT KAI untuk mengakses situs melalui server yang berbeda,” kata Taufik.
Tiba-tiba, smartphonenya berbunyi dan ternyata ada pesan dari kekasihnya. Sang kekasih menanyakan tentang tiket untuk mudik. Taufik pun mencoba menjelaskan dengan gamblang tentang apa yang sudah dia lakukan. Tapi kekasihnya tidak percaya.
Pukul 02.30 WIB, Taufik masih berusaha mendapatkan tiket mudik untuk kekasih. Situs pemesanan yang sudah bolak-balik dia sambangi, kembali dia coba buka.
Dengan tenaga sisa, Taufik kembali membuak situs reservasi sekitar pukul 03.00 WIB. Matanya yang sayu kembali terbelalak, kala situs tersebut bisa diakses. Jarinya pun kembali memasukkan nama stasiun dan tanggal yang dituju.
Namun, tubuhnya menjadi lunglai, saat melihat Tiket Kereta Api dengan jurusan yang dituju sudah habis dipesan. Tangannya pun mulai lepas dari papan ketik.
“Saat itu saya udah enggak kuat, langsung tidur dan bingung besok mau ngomong apa sama pacar saya. Tapi yang penting saya sudah berjuang untuk kebaikan dia,” ujar Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)
