Kokom mengalami kecelakaan lalu lintas, Minggu (12/4/2015). Sepeda motor yang dikendarainya ditabrak mobil yang sedang mundur dan kaki kiri Kokom tertindih motornya.
Kini, untuk mencapai sekolah yang berjarak satu kilometer dari rumah, Kokom harus diantar. Dia juga menggunakan tongkat untuk bisa berjalan. Kaki kirinya yang terluka masih dibalut pembalut. Namun, kondisi itu tidak menghalanginya ikut UN.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya tidak mau meninggalkan ujian nasional ini, dan saya terpaksa datang ke sekolah dengan bantuan tongkat agar bisa berjalan," ujar Kokom, usai melaksanakan UN jam pertama, Selasa (14/4/2015).
Jika tidak mengikuti UN, Kokom khawatir harus mengikut UN pada 2016. Sebab, dia ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi pada tahun ini.
"Tentunya akan menghambat untuk melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya. Saya tidak mau," kata Kokom.
Kepala Madrasah Aliyyah Al-Irfan Tanjungsari, Adang Rukmana, menyebutkan semangat anak didiknya itu sangat tinggi.
"Tidak ada aturan atau perlakuan khusus bagi siswa yang masih bisa ikut UN, namun jika benar-benar tidak bisa mengikuti UN disarankan untuk mengikuti UN susulan, itu pun jadwalnya ditentukan oleh dari Dinas Pendidikan Sumedang," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)