"Ada tiga titik rawan longsor. Masing-masing di sepanjang Jatibarang hingga Telagasari berupa tanah labil, di sepanjang Luwung hingga Sindanglaut berupa tanah longsor, dan di sepanjang Sindanglaut hingga Ciledug berupa tanah longsor," kata Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Krisbiyantoro di Cirebon, Jawa Barat, Kamis 1 Juni 2017.
Menurut Krisbiyantoro, pihaknya telah menyiagakan AMUS di titik-titik rawan gangguan alam tersebut. Materialnya di antaranya berupa potongan rel, besi, pasir, kricak, karung dan lainnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"AMUS disiagakan di Pegaden, Tanjung, dan Songgong," lanjutnya.
Selain rawan gangguan alam, juga ada gangguan berupa pelemparan batu. Titik pelemparan terbanyak berada di sepanjang Jatibarang hingga Telagasari.
Dari Januari hingga Mei 2017, lanjut Kris, sudah terjadi delapan kali pelemparan kaca jendela kereta api. "Jumlah korbannya delapan penumpang kereta api," terangnya.
Rata-rata, pelemparan dilakukan anak di bawah umur dengan motif iseng. Pihaknya, kata Kris, telah mendatangi orangtua anak yang bersangkutan untuk menandatangani perjanjian, jika anaknya tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Terpisah, Kapolres Cirebon Kota AKBP Adi Vivid Bachtiar menjelaskan, jika secara umum jalur utama pantura yang akan digunakan untuk arus mudik dan balik Lebaran 2017 sudah dalam kondisi baik. "Yang kami siapkan saat ini yaitu rambu penunjuk arah apabila terjadi pengalihan arus dari dalam tol menuju pantura," kata dia.
Pengalihan kendaraan dari tol menuju pantura, menurut Adi, dimungkinkan. Terutama jika tol dalam kondisi padat. Untuk itu, pihaknya akan bekerja sama dengan dinas terkait, termasuk dinas perhubungan untuk membuat rambu-rambu.
Selain itu, sejumlah pospam juga akan ditempatkan. Diantaranya di Pospam rest area tol Palikanci, pospam Pasar Mundu, pospam Simpang Kalijaga dan pospam Kanggraksan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)
