Menurut pantauan Metrotvnews.com, Senin 16 November, petugas pengamanan dengan kemeja biru menanyakan keperluan pengunjung IFI. Setelah itu, petugas berkoordinasi untuk memberikan izin agar pengunjung dapat memasuki bangunan di Jalan Purnawarman itu.
Sebelum serangan, penjagaan masih lengang. Tak ada pengetatan pemeriksaan pengunjung. Namun demikian, petugas keamanan tetap mengawasi pengunjung.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tidak hanya pemerintah Prancis yang meminta menambah pengamanan tapi juga pemerintah lokal yang berinisiatif memberikan penjagaan ekstra," kata Direktur IFI Bandung, Melanie Martini Mareel.
Melanie mengatakan pengamanan tak dilakukan 24 jam. Namun pada malam hari, mobil polisi berpatroli di sekitar gedung.
Melanie menuturkan lebih 300 murid yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di IFI Bandung. Sementara warga Prancis yang tinggal di Bandung sebanyak 50 orang.
"Sebagian besar bekerja sebagai tenaga profesional seperti teknisi di PT Dirgantara Indonesia dan museum Geologi Bandung," beber Melanie.
Melanie pun menyatakan kesedihan atas peledakan bom yang terjadi di Prancis Utara beberapa waktu lalu. Ia mengakui peristiwa berdarah itu memunculkan luka di hati warga Prancis.
Terkait aksi teror itu, Melanie mengatakan aktivitas di IFI Bandung ditutup selama 72 jam. Bendera Prancis berwarna biru merah putih pun dikibarkan setengah tiang menggambarkan rasa duka atas kejadian tersebut.
(Baca: Teror Prancis, IFI Bandung Ditutup Selama 72 Jam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)