"Pemimpinnya menurut saya haus publikasi. Bandung, dua tahun terakhir bukan mengejar pembangunan infrastruktur, tapi untuk kesenangan (wali kotanya) belaka. Taman atau kesenangan lainnya," kata Muradi, Jumat (25/9/2015).
Muradi menyatakan Bandung bisa berjalan walaupun tanpa pemimpin karena warganya sudah menjadi city owner. "Negara atau pemkot sebagai regulator saja. Tanpa pemimpin bisa jalan. Bisa autopilot," ujar dia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pernyataan pedas Muradi itu merupakan kritik karena Emil dinilai belum membenahi sejumlah persoalan pelik di Kota Bandung, seperti penertiban PKL, sampah, parkir, infrastruktur jalan, hingga mengajak warga pada budaya kota. "Lima hal ini belum kelihatan. Monorel, LRT, kereta gantung, semua masih wacana," ujar dia.
Dia mencontohkan daerah Cicadas, Jalan Ahmad Yani, perempatan Simpang Lima, Cicaheum, Kiara Condong, dan Jalan Setia Budi ke arah Lembang. "Semuanya masih semrawut. Masih rusak," ujarnya.
Kritik Muradi dilontarkan dalam momentum ulang tahun ke-205 Kota Bandung. Ia berharap Emil benar-benar membenahi kota sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)