Di sisi lain film dukumenter bisa menjadi medium baru bagi para siswa sekolah untuk berkreasi. Bahkan menyampaikan isnpirasi dalam 'bahasa' remaja, termasuk kampanye perang melawan narkoba.
Demikian pengalaman Lilis Sucahyo, alumni Eagle Isntitute 2010. Lilis Sucahyo menyampaikannya di hadapan ratusan siswa SMA dan SMK peserta roadshow Eagle Junior Documentary Camp 2015 di Gedung Pusat Pengembangan Islam, Bogor, Kamis (3/9/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kita bisa banyak eksplorasi ide, banyak bertukar pikiran dengan teman. Apalagi kita akan banyak dibantu oleh Metro TV dalam hal ini Eagle Institute," beber alumni IPB ini.
Menurutnya tema "Filmku Suaraku, Lawan Narkoba" yang diusung Eagle Junior ini menarik. Bahkan sangat penting bagi remaja untuk terlibat aktif memerangi narkoba yang sudah menghancurkan masa depan banyak anak muda.
"Seru sekali roadshow ini, peserta aktif tanya jawab. Semoga nanti banyak yang kirim karya," imbuh mentor Eagle Junior tahun 2013 ini.
Sebagai film maker, pria yang kerap disapa Cahyo ini berbagi pengalamannya selama membuat dokumenter dari pra hingga pasca produksi. Mulai dari membuat ide kreatif, story line, saat pengambilan gambar dan editing.
"Pokoknya takut mencoba. Bikin film itu mudah kok. Selalu ada jalan kalau sudah punya niat berkarya luar biasa," ujarnya memberi semangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
