Konsep Pendidikan Berkarakter yang diterapkan Dedi Mulyadi diterjemahkan ke dalam aneka program teknis. Konsep ini tidak lagi berfokus pada kemampuan akademik pelajar, tetapi lebih pada membangun pola aplikatif sehingga memicu para pelajar lebih produktif.
Contohnya, pelajaran beternak dan berkebun, pengayaan baca tulis Alquran, Kitab Kuning, dan pendalaman kitab agama sesuai dengan keyakinan yang dianut pelajar. Program pendidikan tersebut diberlakukan sebagai upaya menciptakan siswa berkarakter yang sesuai dengan lingkungan sosial dan alam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Konsep Pendidikan Berkarakter yang diterapkan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, itu mendapat perhatian pemerintah pusat. Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menganugerahi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi penghargaan Dwidja Praja Nugraha.
Dedi berterima kasih atas penghargaan tersebut, namun diakuinya, bukan penghargaan yang dikejarnya. Ia lebih menghendaki perubahan dunia pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.
"Saya berterima kasih, Purwakarta mendapatkan kepercayaan. Akan tetapi orientasi kita tetap perubahan pada dunia pendidikan itu sendiri, bukan penghargaan. Pendidikan Indonesia harus lebih baik dan lebih berkualitas," kata Dedi.
Pria yang akrab disapa Kang Dedi tersebut juga mengingatkan agar pendidikan tidak menjadi 'penjara' bagi siswa. Sebaliknya, pendidikan harus bersifat menyenangkan. Caranya, para guru memberikan pengajaran dengan pola aplikatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ROS)
