Pelindo menutup dua dari tiga dermaga bongkar muat. Pelindo juga melarang penempatan muatan di dermaga untuk meminimalisasi polusi.
Tapi, hingga Rabu 25 November, masih banyak warga yang mengeluhkan polusi. Misalnya, Tami, 55. Warga RW 01 RT 06 Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, masih merasakan debu batu bara.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Debu dari truk saja terasa banget, apalagi kalau lagi ada bongkat muat. lantai pada hitam kena debu batu bara,"ujar Tami yang sehari-hari menjual makanan kurang lebih 100 meter dari pelabuhan, Rabu (25/11/2015).
Nurhayati, warga lain, juga mengeluhkan hal serupa. Bahkan dua putrinya yang masih berusia 3 dan 2 tahun menderita flek paru-paru.
Hingga berita ini dimuat, kegiatan bongkar muat batu bara berlangsung di satu dermaga Pelabuhan Cirebon. Sejumlah truk yang mengangkut batu bara. Bahkan, proses bongkar muatnya berlangsung 24 jam nonstop.
Pelindo menutup dua dermaga sekitar dua pekan lalu. Tindakan itu dilakukan untuk menjawab keluhan masyarakat yang terdampak debu batu bara dalam beberapa tahun terakhir.
Baca: Dua Dermaga Bongkar Muat Batu Bara Cirebon Ditutup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)