Untuk memastikan sekolahnya lancar, bocah asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, itu membuat perjanjian di atas materai dengan orangtuanya dan menuntut nominal sebesar Rp1 miliar jika kelak dia putus sekolah.
"Itu dia katakan di depan saya. Dia meminta orangtuanya mengganti Rp1 miliar kalau dia tidak cepat sekolah. Arya juga mengancam tak mau sekolah jika terus berlama-lama berada di rumah sakit," ujar Ester usai menjenguk Arya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (14/7/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Melihat reaksi itu, Ester melihat Arya memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Ester mengakui jarang sekali mendapati pemikiran seperti itu pada anak seusia Arya. "Intelektualnya bagus. Saya kira tak ada persoalan untuk soal pendidikan," kata dia.
Ester juga tak heran jika semasa masih bersekolah, Arya kerap meraih peringkat pertama.
Jumat 15 Juli ini Arya akan mulai melakukan kegiatan belajar mengajar di RSHS Bandung. Disdik Jabar sudah menyiapkan dua guru untuk bergantian mengajar Arya.
Arya seharusnya duduk di kelas 4 sekolah dasar. Namun, kondisi badannya tak memungkinkan dia untuk meneruskan pendidikan.
Arya menarik perhatian dunia karena bobot badannya mencapai 190 kilogram. Bobot Arya naik drastis sejak dua tahun lalu. Dia bisa makan hingga lima kali dan mengudap setandan pisang dalam sehari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)