"Kami tentu bangga bisa dilaksanakan di Kota Bandung Jawa Barat," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad `Aher` Heryawan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 19 Februari 2017.
Menurutnya, isu-isu besar di dunia layak dideklarasikan di Bandung, seperti halnya Konferensi Asia Afrika. Aher berharap, para ketua komisi penyiaran berkomitmen pada moral bangsa di dunia melalui sajian penyiaran yang harmonis, bermoral, dan penyiaran yang membangun karakter warga dunia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Bagus juga kalau ini dirancang nanti oleh panitia dan semua peserta demi penyiaran yang mampu membangun karakter warga dunia," katanya.
Aher mengatakan, Pemprov Jabar akan memfasilitasi keprotokolan, pertemuan, hingga menampilkan seni budaya khas Jawa Barat. "Semaksimal mungkin kita akan fasilitasi mereka sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujarnya.
Dipercaya menjadi tuan rumah tentunya akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Pemprov Jabar untuk mempromosikan kekayaan, seperti pariwisata dan seni budaya. Sekaligus meyakinkan kepada warga dunia, bahwa Indonesia adalah negara aman dan penuh toleransi yang akan ditunjukkan oleh warga Jabar.
"Kita akan lakukan promosi di ajang ini. Mudah-mudahan semakin dikenal oleh warga dunia. Kita juga akan buktikan, bahwa Bandung aman, Jabar aman, dan Indonesia aman," kata dia.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia yang juga Presiden IBRAF Yuliandre Darwis mengatakan, dipilihnya Jabar menjadi tuan rumah karena Jabar adalah representasi dari Indonesia secara karakter. "Kita berharap representasi secara total yang ada di Jabar bisa menjadikan suatu nilai yang bermakna bagi seluruh negara yang hadir di Bandung untuk meyakinkan bahwa Indonesia itu membawa pesan kebaikan bagi siapapun," ujarnya.
Jawa Barat, lanjut Yuliandre, adalah role model untuk kebaikan bagi seluruh kota dan Provinsi di Indonesia. "Itu sebenarnya kenapa Jawa Barat menjadi Provinsi yang paling penting dan paling utama diprioritaskan ketika menjadi tuan rumah dari IBRAF ini," katanya.
Selain negara yang tergabung dalam OKI, negara yang akan bertindak sebagai pemantau, seperti Amerika Serikat, Korea, Australia, New Zaeland, Portugal dan Belanda juga dipastikan akan hadir. "Jadi kurang lebih ada 50 Negara yang akan hadir pada pertemuan ini," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)