Ade Somantri, ayah Arya, mengaku khawatir anak bungsunya itu jatuh. "Apalagi Arya kesulitan naik turun ranjang dengan kondisi badannya. Kasihan," kata Ade saat ditemui di RSHS, Jalan Pasteur, Selasa (12/7/2016).
Arya lebih nyaman tidur di lantai beralaskan karpet dan kasur tipis. "Pake karpet sama kasur biar enggak keras juga. Jadi, kita juga enggak khawatir kalau Arya tidur di bawah," tuturnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Arya dirawat di ruang inap Kenanga lantai II RSHS. Dalam beberapa pekan ke depan, bocah 10 tahun ini akan mengikuti program diet yang dicanangkan tim dokter RSHS terdiri dari 13 orang. Para dokter menargetkan bisa menurunkan berat badan Arya hingga seperempatnya atau menjadi 50 kilogram.
Arya menjadi perhatian masyarakat karena bobotnya jauh melebihi orang normal. Bahkan, media asing turut menyoroti bobot Arya.
Arya dibawa ke RSHS karena sudah tersiksa dengan berat badannya. Dia kesulitan untuk berjalan, bahkan untuk sekadar ke kamar kecil. "Jalan lebih dari 25 meter saja langsung lelah," kata Ade.
Diagnosis awal, Arya mengalami obesitas karena pola makan yang tidak teratur. Dalam satu hari, Arya bisa makan empat hingga lima kali. Itu belum termasuk camilan dan minuman kemasan yang sering dia konsumsi.
"Sekali ngemil, pisang satu sikat langsung habis. Kalau enggak dikasih nangis sambil guling-guling," ujar Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)