Oleh karena itu, para pelajar di Purwakarta, Jawa Barat, diberikan ruang untuk melaksanakan ibadah masing-masing sebelum memulai jam pelajaran di sekolah. Hal ini menjadi bagian dari implementasi konsep Pendidikan Berkarakter yang telah diterapkan di Kabupaten Purwakarta.
"Kunci membangun sikap toleran itu ada pada pendidikan. Kita tidak boleh mengkotak-kotakkan karena setiap pelajar memiliki hak yang sama untuk beribadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan yang dianutnya. Maka untuk menciptakan suasana ibadah yang nyaman, kami menyediakan ruang ibadah khusus bagi setiap agama,” tutur Dedi Mulyadi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gesekan antar keyakinan yang berbeda pun menurut Dedi perlu diantisipasi oleh pemerintah untuk menciptakan iklim kondusif dalam kehidupan bermasyarakat.
Dedi mencontohkan, Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengeluarkan Surat Edaran tentang Jaminan Berkeyakinan dan Beribadah menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing. Surat Edaran tersebut ditindaklanjuti melalui pembentukan Satgas Toleransi.
"Infrastruktur di lapangan harus siap merespons orientasi yang kita tetapkan. Makanya di Purwakarta kami membentuk Satgas Toleransi. Ini untuk meminimalkan gesekan yang berhubungan dengan keyakinan yang dianut oleh masyarakat," kata Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ROS)