Secara tidak sengaja, pria yang identik dengan ikat kepala khas Sunda itu bertemu seorang bocah putus sekolah yang tengah bermain di sekitar dermaga Pelabuhan Ubrug.
Bocah berusia 12 tahun yang belakangan diketahui bernama Yadi Mulyadi itu berasal dari Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya, Udin (45) dan Pipih (40), di sebuah gubuk yang terletak di Kampung Pasir Kadongdong, sebuah pulau di tengah Danau Jatiluhur.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kadieu Jang! Keur naon? Sakola teu? (ke sini nak! Sedang apa? Sekolah enggak?),” ujar Bupati Dedi Mulyadi, kepada bocah tersebut.
Yadi kemudian menghampiri pria yang akrab disapa Kang Dedi. Ia menuturkan, sudah tidak lagi bersekolah. Kegiatan sehari-harinya diisi dengan membantu kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai pemulung sampah plastik di area pinggir Danau Jatiluhur.
“Tos teu sakola, Pak (sudah tidak sekolah, Pak),” kata Yadi, menjawab pertanyaan Kang Dedi.
Di luar dugaan, Yadi dalam perbincangan tersebut menyarankan agar Kang Dedi menertibkan para pemancing ikan yang setiap hari lalu lalang tanpa kontrol pengelola Waduk Jatiluhur. Yadi berujar, jika ingin tertib, setiap orang yang ingin memancing ikan harus menyimpan kartu identitas mereka di ketua RT atau RW setempat.
“Kalau ingin tertib mah kedah na KTP na disimpen di ketua RT atanapi RW, Pak (kalau ingin tertib, harusnya KTP orang yang memancing ikan di Danau Jatiluhur, disimpan di ketua RT atau RW, Pak)," kata Yadi.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Yadi Mulyadi (Foto:Reza Sunarya)
Ide bocah tersebut langsung direspons oleh Kang Dedi. Dia kemudian mengangkat Yadi sebagai koordinator kebersihan di dermaga Pelabuhan Ubrug, sekaligus sebagai pengawas para pemancing ikan yang setiap hari datang ke wilayah itu.
"Ide anak ini bagus, maka saya angkat dia menjadi koordinator kebersihan dan pengawas para pemancing ikan. Saya juga akan sekolahkan anak ini. Kasihan putus sekolah,” ucap Kang Dedi.
Bupati yang tengah menjalani masa jabatan untuk periode kedua itu pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berperan aktif melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan kepada aparat setempat.
"Selain nanti ada patroli dari aparat, saya minta masyarakat pro aktif memberikan masukan dan melaporkan setiap kejadian mencurigakan kepada aparat,” kata Kang Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ROS)
