Ilustrasi. Foto: MI/Benny Bastiandi
Ilustrasi. Foto: MI/Benny Bastiandi (Benny Bastiandi)

Tim Geologi Observasi Pergerakan Tanah di Sukabumi

pergerakan tanah
Benny Bastiandi • 23 Juli 2016 15:10
medcom.id, Sukabumi: Tim dari Badan Geologi meninjau lokasi pergerakan tanah di Desa Nagrakjaya dan Desa Cimenteng Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kedatangan tim hendak mengobservasi sejauh mana dampak pergerakan tanah. 
 
"Hari ini kita mendampingi tim dari Badan Geologi yang akan mengobservasi di lokasi," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Agung Citra kepada Media Indonesia, Sabtu (23/7/2016).
 
Berdasarkan pantauan BPBD, retakan akibat pergerakan tanah di sana tidak berpola. Artinya, retakan terjadi secara sporadis. "Kami juga sedang memverifikasi kembali dampak kerusakan akibat pergerakan tanah di lapangan di Desa Nagrakjaya dan Cimenteng," kata Agung.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Data sementara dari BPBD Kabupaten Sukabumi hingga Jumat 22 Juli, jumlah bangunan rumah yang rusak berat sebanyak 14 unit, rusak sedang 43 unit, rusak ringan 109 unit, serta terancam sebanyak 116 unit. Termasuk luasan lahan sawah yang tertimbun material tanah longsor ambruknya tebing di Gunung Sapu. Sekitar 10 hektare sawah mengalami kerusakan ringan hingga berat.
 
Jumlah warga yang terdampak hampir 80 kepala keluarga atau 300 jiwa. Saat ini mereka diungsikan ke tempat lebih aman. Sedangkan di Desa Cimenteng dilaporkan baru sebanyak 60 jiwa terdampak pergerakan tanah. 
 
"Verifikasi ini untuk mendata kembali kerusakan akibat pergerakan tanah," ucap Agung.
 
Sementara itu, kemarin malam terjadi banjir bandang di Kecamatan Cidolog. Hanya saja, BPBD setempat belum mendata kerusakan karena masih terkonsentrasi menangani pergerakan tanah di Kecamatan Curugkembar. 
 
"Iya, ada banjir di Kecamatan Cidolog. Kabarnya air meluap hingga ke badan jalan. Tapi kami masih konsentrasi dulu di Cikembar," ujar Agung. 
 
Sedikitnya 300 warga Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, mengungsi akibat bencana pergerakan tanah. Fenomena alam itu melanda dua desa, yakni Desa Nagrakjaya dan Cimenteng, sejak Selasa 19 Juli.
 
Fenomena tanah bergerak di Desa Nagrekjaya bukan kali ini terjadi. Insiden serupa pernah terjadi pada 2012 dan menyebabkan puluhan rumah rusak. Sedangkan untuk Desa Cimenteng baru pertama kali terkena fenomena ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif