Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengaku mendapat informasi soal kapal tongkang yang memuat 30 ribu ton garam asal Australia. Mendag langsung mengecek keberadaan garam tersebut.
"Hasilnya, keberadaan garam impor itu sesuai prosedur dan memiliki izin dari pemerintah pusar. Garam ini juga tak mempengaruhi garam rakyat," kata Enggar saat mengunjungi Cirebon, Kamis (11/8/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

(Mendag dalam sebuah acara di Cirebon, MTVN - Ahmad Rofahan)
Enggar memastikan garam produksi lokal tak akan tergeser oleh garam lokal. Garam itu untuk kebutuhan industri. Malah, pemerintah akan membeli garam milik rakyat.
Mendag mengatakan siap membeli hasil produksi rakyat. Bila kurang berkualitas, Mendag berjanji akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan mutu garam lokal.
“Uangnya ada, kita akan siapkan. Kita akan utamakan menyerap hasil lokal,” kata Enggarujar Enggar.
Pada Rabu 3 Agustus, rombongan Komisi V DPR RI mendatangi Pelabuhan Cirebon. Rombongan menemukan kapal tongkang bermuatan lebih 30 ribu ton garam asal Australia.
Baca: Anggota DPR Temukan 30 Ribu Ton Garam Impor di Pelabuhan Cirebon
Anggota Komisi V DPR dari Daerah Pilihan Cirebon dan Indramayu, Miryam S Haryani, menyayangkan kedatangan garam impor itu. Miryam menilai keberadaan garam itu membinasakan petani lokal.
"Kalau di Cirebon kualitasnya kurang baik, seharusnya diberikan subsidi untuk bisa meningkatkan kualitasnya,” kata Miryam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
