Kepala Kesbangpol Sumedang Bambang Riyanto mengatakan Gafatar terdaftar pada 2014. Gafatar mendaftar sebagai organisasi masyarakat.
"Tapi sejak 11 Januari 2016, Gafatar tak memperpanjang lagi izin aktivitasnya di Sumedang," kata Bambang, Rabu (13/1/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sejak mendaftar, kata Bambang, Gafatar tak pernah melakukan kegiatan apapun di Sumedang. Bambang mengaku tak pernah mendapat laporan jenis kegiatan yang dilakukan Gafatar.
Gafatar menjadi bahan pemberitaan media beberapa waktu belakangan ini. Beberapa orang hilang dan diduga menjadi anggota gerakan tersebut. Satu di antaranya dokter Rica yang menghilang bersama putranya di akhir tahun 2015. Ibu dan anak itu menghilang setelah dijemput anggota Gafatar.
Peneliti Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada (UGM), M Faried Cahyono, menjelaskan kesesatan Gafatar bisa dilihat dari kacamata apa yang diajarkan kepada pengikutnya. Gafatar, kata dia, mengajarkan agar pengikutnya tidak menjalankan salat lima waktu dan puasa Ramadan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)