Ratusan orang yang tergabung dalam LSM Penjara Pemantau Kinerja Aparatur itu menolak pembelian mobil mewah untuk anggota dewan. Sedianya unjuk rasa berlangsung tertib. Namun, saat massa hendak masuk ke Kantor DPRD Jawa Barat, mereka diadang polisi. Bakuhantam pengunjuk rasa dan polisi pun tak terelakkan.
Akibat kericuhan itu, seorang pengunjuk rasa luka cukup serius di kepala akibat hantaman benda tumpul. Tampak darah bercucuran dari kepala korban. Dia pun dibawa ke rumah sakit terdekat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kericuhan mereda setelah pengunjuk rasa dihalau keluar gedung. Salah seorang pengunjuk rasa di mobil komando pun meminta agar rekannya tertib dan tidak terpancing untuk ricuh lagi.
Pengunjuk rasa meminta DPRD Jawa Barat mengurungkan niat untuk membeli Fortuner menggunakan APBD itu. Mereka menilai, dana untuk membeli mobil mewah itu sebaiknya digunakan untuk kepentingan rakyat.
"Kami minta batalkan pembelian mobil mewah Fortuner untuk DPRD Jawa Barat yang disetujui Gubernur (Ahmad Heryawan). Masih banyak rakyat Jawa Barat (yang membutuhkan). Lebih baik dialihkan untuk desa," kata Koordinator Lapangan (Korlap) Kasta Ginting, di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kamis (21/4/2016).
Massa mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar apabila tuntutan mereka tidak dihiraukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)