Lagu perjuangan seperti Bangun Pemuda Pemudi, Halo-halo Bandung, serta beberapa lagu lainnya sayup terdengar. Sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis, 21 Juli, beberapa warga tampak mondar-mandir meninjau setiap posko yang dibangun. Salah satunya di pintu masuk KPAD Jalan Gegerkalong Hilir.
Lelah dan kantuk terlihat di setiap raut muka warga. Karena, mereka telah patroli sejak Senin malam, 18 Juli. Semua itu mereka lakukan untuk mengadang eksekusi oleh Kodam III/Siliwangi yang rencananya akan berlangsung pada 19-21 Juli.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sudah beberapa malam kita berjaga-jaga, kadang ada yang gantian kadang ada yang terus begadang karena khawatir akan datang tiba-tiba tamu tak diundang," cetus M Ridwan, 58, salah seorang warga RW 02 saat berbincang di kawasan KPAD Gegerkalong.
Warga mendirikan empat pos penjagaan di sekitar KPAD Gegerkalong. Bahkan, warga juga mendirikan dapur umum untuk memasok makanan para peronda. Komunikasi antarposko melalui walkie talkie dan telepon seluler.
Warga juga memblokade jalan masuk Kompleks KPAD. Mereka memasang portal dan menutup jalan dengan ban bekas serta karung pasir. Aneka spanduk penolakan pun dibentangkan. Warga sepakat menolak rencana eksekusi 39 rumah oleh Kodam III/Siliwangi sebagai bagian penertiban rumah negara (rumah dinas) di kompleks tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)