“KAA ini merupakan gagasan Bung Karno dalam melawan kolonialisme dan imprealisme. Maka sudah sepatutnya, pada agenda-agenda sekarang pun harus menghasilkan butir-butir perlawanan terhadap penyakit-penyakit tersebut,” ujar Furqon, koordinator aksi kepada Metrotvnews.com, Rabu.
Menurut dia, bentuk kolonialisme dan imprealisme baru adalah serangan militer yang dilakukan oleh Arab Saudi dan koalisi negara-negara teluk dalam kepada Yaman. Ia berharap KAA bisa menghasilkan sebuah kecaman bersama bagi pemerintah Arab Saudi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Inilah situasi penting Timur Tengah yang harus secara khusus direspon,” katanya.
Selain soal Yaman, pekerjaan rumah paling lawas terkait masih bercokolnya wabah kolonialisme adalah kurangnya dukungan kemerdekaan atas negara Palestina. Furqon mengingatkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina yang telah muncul di KAA ini harus benar-benar dilaksanakan dan diwujudkan.
“Jika dukungan kemerdekaan Palestina menguat dan terlaksana, maka KAA ini benar-benar telah sesuai dengan semangat aslinya, yakni melawan kolonialisme,” kata dia.
Rencananya aksi damai akan kembali dilakukan besok, 23 April 2015. Pada aksi tersebut, Furqon akan menggandeng komunitas dari Iran, Pakistan, Kuwait dan negara lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)