Paramita dan kakaknya, Ully Sigar Rusady, menghadiri acara doa bersama untuk menolak proyek pemerintah tersebut. Keduanya merupakan keturunan dari keluarga besar Kerajaan Sumedang Larang.
Mitha, demikian ia biasa disapa, mendatangi makam keramat pendiri Kerajaan Sumedang. Sejumlah budayawan, anggota Yayasan Pangeran Sumedang, dan keturunan Kerajaan Sumedang Larang mendampingi keduanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Rombongan kemudian melakukan tradisi ruwatan. Mereka juga menggelar doa bersama agar penggenangan Waduk Jatigede tak berdampak pada nasib cagar budaya dan makam keramat di Sumedang.
"Situs kerajaan ini milik kita bersama, ada banyak perjuangan yang dilakukan oleh para leluhur kita ini, sehingga menjadi Kerajaan Sumedang Larang," ujar Mitha yang datang dengan mengenakan kebaya berwarna hitam, Jumat (31/7/2015).
Ia menegaskan pemerintah harus mendiskusikan rencana penggenangan waduk kepada pemangku adat dan keluarga besar Sumedang Larang. Pembicaraan itu bertujuan menyelamatkan situs cagar budaya.
“Sehingga proyek pembangunan yang merupakan program pemerintah bisa berjalan dengan baik namun tanpa mengganggu cagar budaya yang ada di sini,” harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)