Kepala Seksi Pemeliharaan Taman Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, Erwin Gunawan, mengatakan pada 2014 lalu terdata sekitar 200 pohon dalam kondisi rawan. Pohon-pohon tersebut memiliki batang yang keropos dan rawan patah.
"Sementara pada 2015 jumlahnya berkurang. Hanya ada sekitar 40 pohon yang rawan," kata Erwin ditemui di lokasi pohon tumbang di Jalan Dadali Kota Bogor, Selasa (22/12/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kendati jumlahnya berkurang, potensi bahaya tetap tidak terprediksi. Terlebih, mayoritas pohon di Kota Bogor berusia cukup tua, antara 40 hingga 70 tahun.
Pemkot Bogor juga memiliki keterbatasan alat untuk mendeteksi pohon yang rawan roboh. Saat ini pendeteksian hanya dilakukan secara visual, dilihat dari kulit dan rimbunnya daun.
"Sebenarnya alat atau teknologi untuk mendeteksi bagian dalam pohon itu sudah ada, tapi kami belum punya. Termasuk yang terjadi tadi pagi, akarnya busuk sulit terdeteksi," kata dia.
Adapun sejumlah jalan yang dinilai rawan pohon roboh antara lain Jalan Dadali, Jalan Lawang Gintung, Jalan Pemuda, Jalan Tentara Pelajar dan Jalan Ahmad Yani. Masyarakat pun diminta berhati-hati ketika melintas di jalan-jalan tersebut.
"Secara berkala kami rutin melakukan pemangkasan salah satunya untuk mencegah pohon tumbang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)
