"Ada kontrak antara Pindad dengan BIN sebanyak 591 pucuk senjata," ungkap Bayu saat dihubungi Metrotvnews.com, Rabu 27 September 2017.
Walau demikian ratusan senjata tersebut memiliki spesifikasi nonorganik, berbeda dengan senjata untuk kebutuhan militer. "Dipesan sejak tahun ini (2017)," tegasnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca: Polri Akui Pesan 5.000 Senjata ke Pindad)
Ratusan senjata yang telah dipesan belum diserahkan ke BIN. Senjata masih disimpan di salah satu gudang milik Pindad.
Seperti diketahui, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut ada institusi nonmiliter yang berupaya mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal di hadapan para purnawirawan. Pernyataan ini langsung mengundang kontroversi.
Menkopolhukam Wiranto menegaskan pernyataan Gatot tidak tepat soal isu pembelian 5.000 pucuk senjata ilegal oleh suatu instansi. Wiranto mengatakan pernyataan itu muncul akibat komunikasi yang tidak tuntas.
(Berita terkait: Wiranto Minta Isu 5.000 Senjata Ilegal Dihentikan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)