Ketua DPD Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) Muhamad Sidarta mengatakan, kurang lebih akan ada 6000 orang buruh yang datang dan menggelar aksi. Angka tersebut, masih menjadi perkiraan pihaknya terus berkoordinasi dengan organisasi buruh lainnya di wilayah Jawa Barat.
"Ini minimalnya, konsolidasi dengan kawan-kawan lain masih kita lakukan," ungkap Sidarta, Jumat 28 April 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurutnya, selama ini dalam peringatan aksi May Day koordinasi selalu dilakukan dengan empat organisasi serikat buruh yang tergabung dalam SPSI. Seperti serikat pekerja elektronik dan mesin, tekstil sandal dan kulit, kimia energi dan pertambangan, dan sektor rokok tembakau, makan dan minuman.
Sidarta juga menegaskan, untuk peringatan May Day tahun ini pihaknya tidak akan mengirimkan massa ke Jakarta.
"Karena daerah sendiri juga masih banyak persoalan buruh yang belum terselesaikan," paparnya.
Adapun, tuntutan buruh berfokus pada berlakunya UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dimana pengawasan hubungan industrial yang selama ini dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat.
Ketentuan UU No 23/2014 tersebut sejak 1 Januari 2017 pengawasan hubungan industrial beralih ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tentu hal ini akan berimplikasi sangat luas terhadap penegakan hukum perburuhan yang selama ini dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota yang belum memuaskan terhadap pelanggaran norma hubungan kerja.
"Dengan beralihnya fungsi pengawasan tersebut diharapkan kinerja pengawas hubungan industrial Pemerintah Jawa Barat harus lebih baik dengan melibatkan serikat pekerja/serikat buruh di Jawa Barat," tandasnya.
Sidarta juga menjelaskan, aksi May Day juga akan digelar massa serikat buruh di depan Balaikota Bandung, Jalan Wastu Kencana.
"Ya nanti massa aksi dari Walikota Bandung, akan bergerak ke Gedung Sate," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)