Angklung ini digunakan dalam pertunjukan Angklung for the World di Stadion Siliwangi, Kamis (23/4/2015) untuk memecahkan Guinnes Book of Record.
Mumu Alimudin, perajin Sanggar Angklung Panji Mekar Panyingkiran, menerima pesanan sebanyak 20.000 angklung dari Saung Angkung Ujo untuk KAA. Namun, karena waktu mendesak, sekitar dua bulan, para perajin hanya menyanggupi sebanyak 10.000 angklung.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Semua angklung pesanan dengan delapan nada diatonis sudah dikirim ke Bandung," ujar Mumu, Kamis.
Menurut dia, para perajin angklung di Panyingkiran memang sudah lama memasarkan angklung ke berbagai daerah, khususnya di lembaga pendidikan dan objek wisata. Antara lain Gunung Tangkuban Parahu, Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, Saung Angklung Udjo, objek-objek wisata di Yogyakarta dan sekolah-sekolah.
Angklung menggunakan bahan baku yang berkualitas khusus, yakni bambu tali. Bambu jenis ini banyak tersebar di Kabupaten Ciamis. Ada sekitar 20 kepala keluarga di Nempel, Panyingkiran, yang sudah terbiasa menerima pesanan dalam jumlah besar.
"Jika tidak ada pesanan besar, setiap bulannya tidak kurang dari 2.000 angklung yang diproduksi," kata Mumu.
Kabid Industri Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ciamis, Agus Yani, mengatakan para pengrajin angklung di Desa Panyingkiran memang sudah lama bekerja sama dengan Saung Ujo di Bandung dalam penyediaan angklung berkualitas termasuk permintaan dari berbagai instansi di luar daerah.
"Para perajin angklung Ciamis memang sudah terkenal ke berbagai daerah, khususnya di Jawa Barat. Terutama angklung dari kampung Nempel Panyingkiran," ujar Agus Yani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)