Kepala BPOM Jawa Barat, Abdul Rohim, enggan menyebutkan nama kelima rumah sakit tersebut. Yang jelas, katanya, rumah sakit itu melayani persalinan.
"Lagi pula belum ada bukti otentik terkait kandungan berbahaya, sampel masih kami uji," kata Abdul Rohim di Bogor, Selasa (28/6/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Alasan mencurigakan yaitu kelima rumah sakit mendapat vaksin dari distributor tak resmi.
Selain Kabupaten Bogor, vaksin mencurigakan juga ditemukan di beberapa rumah sakit di Bekasi. Tapi Abdul tak bisa menjelaskan soal temuan vaksin mencurigakan di Bekasi.
"Kami mulai melakukan uji lab. Hasilnya baru bisa diketahui selama tiga hari, dari hari ini," kata Abdul
Sementara itu, produksi vaksin di Indonesia dipastikan hanya diproduksi oleh Biofarma. Seluruh vaksin yang diproduksi pasti terdaftar dan telah dinilai oleh BPOM RI.
"Pengawasan peredaran vaksin sangat ketat, sejak dari sampling hingga distribusi," kata Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Maura Linda Sitanggang.
Maura mengaku, sudah memberikan surat edaran ke seluruh pelaksana imunisasi agar memeriksa sumber distribusi untuk mengantisipasi peredaran vaksin palsu.
"Jangan imunisasi jika sumber vaksin tidak jelas," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)