Pantauan Metro TV, sebanyak 32 perawat di RSUD Ciamis tak kerja. Akibatnya, puluhan pasien terlantar. Sejumlah pasien mengaku kecewa dan pindah ke rumah sakit lain.
"Kasihan yang sakit," kata Edah, keluarga pasien RSUD Ciamis, Jawa Barat, Senin (22/2/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Eep, salah seorang perawat RSUD Ciamis menilai, pihak RSUD melakukan rotasi sepihak. Menurut dia, sebelum melakukan rotasi sebaiknya seluruh perawat diajak berunding.
"(Pihak RSUD) seharusnya konsolidasi dengan pihak pelaksana di bawah. Jangan langsung main SK (surat keputusan). Itu kan terlalu otoriter," kata Eep.
Pihak RSUD Ciamis beralasan rotasi perawat ini merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan. Eep menilai keputusan itu keliru. Sebab jumlah perawat dengan tingkat kunjungan pasien tak seimbang.
"Kapasitas pasien yang sekian banyak, sebulan hampir 1.800 kunjungan. Sementara kapasitas karyawan 30, nah sekarang dikurangi jadi 24. Sementara kunjungan per hari 30 sampai 40 pasien. Kalau tujuannya untuk meningkatkan pelayanan, lebih baik dibicarakan, duduk bersama," kata dia.
Hal ini dibantah Kepala Bidang Pelayanan RSUD Ciamis Hari Ramdhan. Menurut dia, rotasi enam orang di layanan IGD itu merupakan hal biasa.
"Di sini tidak ada mogok kerja yang menyebabkan berhentinya pelayanan IGD. Memang ada masalah terkait rotasi. Ini internal. Mungkin saat rotasi tidak tersosialisasi dengan baik sehingga ada beberapa pertanyaan (dari perawat)," kata Hari Ramdhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)